[code] Membuat If-else &Switch-case

A. Pengertian.


           If-else digunakan untuk pengujian sebuah kondisi. Jika kondisi yang diuji tersebut terpenuhi, maka program akan menjalankan pernyataan-pernyataan tertentu. Jika kondisi yang diuji salah, program akan menjalankan pernyataan yang lain.
Contoh :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Uses Crt;
Var
 Nil1, Nil2 : Integer;
 NilRata    : Real;
Begin
  ClrScr;
  Write('Masukan Nilai 1 : ');
  ReadLn(Nil1);
  Write('Masukan Nilai 2 : ');
  ReadLn(Nil2);
  NilRata := (Nil1 + Nil2)/2;
  WriteLn('Nilai Rata-Rata = ', NilRata:5:2);
  IF NilRata >= 60 THEN
    WriteLn('Hasilnya = Lulus')
  ELSE
    WriteLn('Hasilnya = Gagal');
 ReadLn;
End.


2. Switch-case

Switch (variable)
{ case cabang 1 : perintah1; break;
case cabang 2 : perintah2; break;
default : perintah3; break; }

            Percabangan dengan meggunakan switch atau yang lebih dikenal dengan switch case adalah percabangan yang tidak bersusun. Arti tidak bersusun di sini adalah program tidak mengecek kondisi – kondisi sebelumnya, sehingga langsung menuju kepada kondisi yang memenuhinya.
Pada akhir perintah kita harus menambahkan fungsi break. Hal ini dimaksudkan agar percabangan tidak berulang dan setelah perintah pada cabang yang dimaksud tereksekusi, program langsung keluar dari siwtch case.

            Jika di dalam percabagan if – else, kita menggunakan else jika semua kondisi tidak dapat terpenuhi, pada percabangan switch case, kita menggunakan kata “default” jika tidak ada dari case – case yang kita sediakan yang dapat dipenuhi.

            Penjelasan yang lebih rinci mengenai pencabangan akan kita bahas saat bab percabangan. Pada post kali ini saya hanya menyampaikan segelincirnya saja


Contoh 1 (if-else) :

1. if (boolean-expression) statement1; [else statement2;]
 

Dibawah ini contoh pemakaian dari if-else :int data1;


//perhitungan data

     if (data1 > 0)

  {
     ProsesData();
     data1 -= n;
  }

          else

  {


     TungguDatake2();
                       

 
- Contoh coding :


public static void main(String[] args)
    {

// TODO code application logic here

       int point;
       point=95;

            System.out.println("----------------------");
            System.out.println("Nama  : Fiqih Yogantara");
            System.out.println("Point :"+ point);
           
       if(point >= 90)

            System.out.println(" Ket : Beasiswa lev.1");
           
       else if  (point >= 80)

            System.out.println("Ket : Beasiswa lev.2");

       else if (point >= 70)

            System.out.println("Ket : Beasiswa lev.3");

       else

            System.out.println("Ket : tidak dapat beasiswa");
            System.out.println("----------------------");
    }

Maka output yang akan keluar seperti dibawah ini :

----------------------
Nama  : Fiqih Yogatara
Point :95
Beasiswa lev.1
----------------------


2. Break

     Proses break memerintahkan runtime untuk menjalankan program di belakang blok tertentu. Untuk dapat ditunjuk, sebuah blok diberi nama, dan java memiliki bentuk label untuk menanyakan nama suatu blok.

Berikut contoh penggunaannya :

    class Break {
    public static void main(String args[]){
    boolean t=true;

  a: {
  b:   {
  c:     {

             System.out.println(“Sebelum break”);

        if (t)

        break b;

            System.out.println(“Pernyataan ini tidak akan dieksekusi”);
     }
            System.out.println(“Ini juga tidak akan pernah di eksekusi”);

     }
     }
     }


"Catatan, break juga dapat digunakan tanpa label untuk keluar dari suatu loop (pengulangan)"


3. Switch-case

Bentuk umumnya :
          
        switch (expression)
  {

              case value1:
     
        statement1;
        break;

              case value2:
   
        statement2;
        break;

              case valueN:

        statementN;
        break;

               default:

        statement default;
  }


      Nilai expression dibandingkan dengan setiap nilai pada pernyataan case (value). Jika ada yang cocok, maka urutan statement yang ada dibelakang pernyataan case akan dieksekusi. Jika tidak menuliskan break, maka eksekusi akan dilanjutkan ke case selanjutnya...


Contoh :


    public static void main(String[] args)
   {
         // TODO code application logic here
                 
                 int point;
                 point=95;

                         System.out.println("-------------------------------------");
                         System.out.println("Nama : Fiqih Yogantara ");
                         System.out.println("Point :"+ point);

              switch(point)
      {
                 case 90:
                         System.out.println("Ket : Dapat Tour Eropa");

                 break;
                 case 80:
                         System.out.println("Ket : Dapat Tour Universal studio");

                 case 70:
                         System.out.println("Ket : Dapat Tour Indonesia");

                 break;
                 default:

                         System.out.println("Ket : tidak dapat ticket");
      }
                         System.out.println("-------------------------------------");
  }


Maka output yang akan keluar adalah seperti di bawah ini :


-------------------------------------
Nama  : Fiqih Yogantara
Point : 95
Ket   : Dapat Tour Universal Studio
-------------------------------------


4. Return


      Return menyebabkan eksekusi menyambang kembali ke pemanggil metode.
Contoh penggunaan return berikut menyebakan eksekusi kembali ke pemanggilnya :

      class ReturnDemo
   {

      public static void main(String args[])
     {
      boolean t=true;

           System.out.println(“Sebelum return”);
If (t)
return;
           System.out.println(“Pernyataan tidak akan di eksekusi”);
      }
  }



Selamat Mencoba...
Semoga Bermanfaat.. :)

0 komentar:

Posting Komentar

: Ayoo sharingg.. :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

Banner

Ayo kita tukar - tukaran banner : my code banner :
ImagineWorld
and my friend :